Pamekasan - Perbuatan Sawi (25) warga asal Desa Palenga'an Daya dan Nuraini (21) asal Desa Gro'om, Kecamatan Proppo, Pamekasan-Madura ini ini tak patut ditiru. Lantaran tak mampu mengendalikan hawa nafsu, Sawi memaksa Nuraini yang baru dikenal saat menunggu pasien di Ruang Paviliun RSD Pamekasan, berbuat cabul.
Meski Nuraini bersikeras menolak ajakan cabul, tapi rayuan maut yang dilancarkan Sawi akhirnya melemahkan mental gadis yang sedang menunggu kerabatnya yang sedang dirawat inap di ruang paviliun.
Selain itu, lingkungan di sekitar paviliun agaknya mendukung perbuatan cabul itu terjadi. Lokasi ruang paviliun yang berada terpisah di halaman paling belakang komplek rumkit, ikut mendukung Sawi untuk berbuat nekat.
Apalagi halaman paviliun minim lampu penerangan. Cuaca di tengah malam yang sejuk, ikut membangkitkan libido Sawi. Ditambah lagi seluruh pasien dan penunggu pasien sudah dibuai mimpi.
Karena banyak formula yang mendukung, Sawi nekad memaksa Nuraini "making love" alias ML di selasar teras ruang paviliun. Saat Sawi sedang bergulat dengan Nuraini, datanglah Andi, petugas parkir yang sedang meronda halaman paviliun.
Melihat itu, Andi langsung menegur Sawi dan Nuraini. Seketika itu juga, Andi mengontak rekan kerjanya. Andi dan para jukir lainnya lalu menggelandang Sawi dan Nuraini ke pos keamanan rumkit. Polisi yang datang ke rumkit meminta visum Nuraini.
"Ternyata Nuraini sedang menstruasi," kata Kapolsek Tlanakan, AKP Bambang, Jumat
(6/8/2010).
Setelah melidik, AKP Bambang akhirnya melepas Sawi dan Nuraini dan melarang keduanya mengulang perbuatan tak patut itu. "Kejadiannya sendiri terjadi pada Rabu tengah malam dan disidik pada Kamis dini hari kemarin," jelas Bambang.
Menurut Bambang, kedua pelaku cabul itu mengaku baru kenal saat sama-sama menjaga kerabatnya yang sedang opname. Karena ruangannya berdekatan, maka keduanya leluasa ngobrol dan bercanda. Keduanya masih berstatus lajang.
Kini, kasus "ML" di selasar ruang paviliun itu menjadi bahan gosip paramedis di RSD Pamekasan. "Mestinya pengunjung rumah sakit bisa menjaga sopan santun dan menjauhi perbuatan cabul," sesal Plt Direktur RSD Pamekasan, dr Iri Agus Zubaiidi. (fat/fat)
detik.com
Meski Nuraini bersikeras menolak ajakan cabul, tapi rayuan maut yang dilancarkan Sawi akhirnya melemahkan mental gadis yang sedang menunggu kerabatnya yang sedang dirawat inap di ruang paviliun.
Selain itu, lingkungan di sekitar paviliun agaknya mendukung perbuatan cabul itu terjadi. Lokasi ruang paviliun yang berada terpisah di halaman paling belakang komplek rumkit, ikut mendukung Sawi untuk berbuat nekat.
Apalagi halaman paviliun minim lampu penerangan. Cuaca di tengah malam yang sejuk, ikut membangkitkan libido Sawi. Ditambah lagi seluruh pasien dan penunggu pasien sudah dibuai mimpi.
Karena banyak formula yang mendukung, Sawi nekad memaksa Nuraini "making love" alias ML di selasar teras ruang paviliun. Saat Sawi sedang bergulat dengan Nuraini, datanglah Andi, petugas parkir yang sedang meronda halaman paviliun.
Melihat itu, Andi langsung menegur Sawi dan Nuraini. Seketika itu juga, Andi mengontak rekan kerjanya. Andi dan para jukir lainnya lalu menggelandang Sawi dan Nuraini ke pos keamanan rumkit. Polisi yang datang ke rumkit meminta visum Nuraini.
"Ternyata Nuraini sedang menstruasi," kata Kapolsek Tlanakan, AKP Bambang, Jumat
(6/8/2010).
Setelah melidik, AKP Bambang akhirnya melepas Sawi dan Nuraini dan melarang keduanya mengulang perbuatan tak patut itu. "Kejadiannya sendiri terjadi pada Rabu tengah malam dan disidik pada Kamis dini hari kemarin," jelas Bambang.
Menurut Bambang, kedua pelaku cabul itu mengaku baru kenal saat sama-sama menjaga kerabatnya yang sedang opname. Karena ruangannya berdekatan, maka keduanya leluasa ngobrol dan bercanda. Keduanya masih berstatus lajang.
Kini, kasus "ML" di selasar ruang paviliun itu menjadi bahan gosip paramedis di RSD Pamekasan. "Mestinya pengunjung rumah sakit bisa menjaga sopan santun dan menjauhi perbuatan cabul," sesal Plt Direktur RSD Pamekasan, dr Iri Agus Zubaiidi. (fat/fat)
detik.com
0 komentar:
Posting Komentar
jangan Lupa Commentnya...yua....