Rabu, 28 Juli 2010

Rekening Petani Rp13 Triliun,Teller Sempat Bisik-Bisik

http://eljohnfmjambi.com/wp-content/uploads/2010/03/petani.jpg


Petani asal Parepare, Alimin yang sempat kelimpahan dana misterius sebanyak Rp13 triliun di rekening Bank Mandiri miliknya meminta pihak Bank Mandiri jujur, mengenai asal-usul uang tersebut.

Menurut warga Jalan Gunung Tolong No 21, Kecamatan Bacukiki Lumpue Parepare Sulawesi Selatan ini dia tidak berharap memiliki uang tersebut, namun dia berharap pihak Bank Mandiri berterus terang mengenai apa yang terjadi, sebab dana tersebut sangat besar.

Alimin menjelaskan awal diketahuinya ada uang Rp13 triliun di rekeningnya itu bermula saat dirinya jatuh sakit dan sempat dirawat di RS Parepare 5 November 2008 selama lima hari karena sesak nafas.

Saat itu dia mengaku memiliki uang tunai, sehingga untuk membiayai pengobatannya dia tidak melakukan penarikan uang dari Bank atau ATM.

Namun setelah keluar rumah sakit, dan harus berobat jalan, sehingga membutuhkan dana. Alimin pun sempat mendapat kiriman uang Rp1,3 juta dari anak pertamanya Agus Suryana yang tinggal di Batulicin Kalimantan.

Untuk mencairkannya, Alimin menyuruh anaknya keduanya Samsidar untuk pergi ke Bank Mandiri cabang Parepare dengan membawa buku tabungan besarta ATM.

Setelah tiba di Bank, Samsidar langsung menuju ke teller untuk menarik uang milik bapaknya yang ada di rekening tersebut. Saat itu lah keanehan terjadi.

Setelah mencetak buku tabungan milik Alimin, para teller saling berbisik dan kemudian bilang ke Samsidar bahwa ada transfer uang pada Januari, sebanyak Rp13 miliar.

http://www.qbheadlines.com/img/uploaded/thumbs/4866petani.jpg

Merasa tidak percaya, mereka lalu mencetak sampai tiga kali buku tabungan Alimin hasilnya tidak berubah, bahkan mereka tambah bingung menyadari uang yang tertera adalah Rp13 triliun lebih bukan Rp13 miliar. Mungkin karena curiga, buku tabungan Alimin pun kemudian ditahan. Dan rekening milik ayahnya itu diblokir.

Besoknya karena Samsidar merasa tidak bisa menarik uang, dia mengajak Alimin untuk datang langsung ke bank dan meminta buku , tapi pihak bank memblokir total.

Pada Januari 2009, buku tersebut dikembalikan pihak bank namun rekening Alimin tetap diblokir. Alimin lalu meminta bantuan kepada tetangganya Bendahara Kota Parepare H Jamaludin untuk membantu pengurusan buku rekening yang diblokir.Tapi usaha itu pun gagal setelah Jamal mencoba mengkomunikasikan dengan pimpinan cabang Bank Mandiri Parepare.

Mengenai dana Rp13 triliun itu, Alimin bercerita, dirinya pernah melaporkan kejadian tersebut pada Polresta Parepare, sebanyak dua kali. Hal itu dilakukan awal 2009 yang lalu.

Menurut dia, pelaporan kepada Polresta Parepare itu dilakukan guna mengetahui alasan adanya uang sebanyak Rp13 triliun masuk ke rekeningnya yang bernomor 1520098309400 itu.

http://punkywahyuninoor.files.wordpress.com/2009/12/petani-melek-iptek.gif

“Saya lalu sempat diperiksa dua kali, pada 2009,” terang Alimin, Senin (8/2/2010).

Dia mengaku saat diperiksa di Polresta Parepare, dia kembali melaporkan bahwa uang yang semula Rp13 triliun itu kini berkurang Rp9 triliun. Padahal pada buku tabungan Mandiri miliknya uang itu sebesar Rp13 triliun lebih 8,7 juta.

Kebingungannya yang lain, dalam buku itu, pihak bank mencatatkan transfer dari anaknya terjadi pada 2 November 2008, padahal transfer itu terjadi setelah dirinya masuk rumah sakit pada 5 November.

“Tidak mungkin transfer itu sebelum saya sakit,” kata Alimin.

Dia juga merasa heran karena pihak Bank sudah mengganti bukunya dengan yang baru, apalagi tulisan yang tertera dalam buku itu bukan tulisan komputer melainkan tulisan tangan.

“Saya tidak berhayal bisa memiliki uang itu. Tapi orang Mandiri harus jujur kenapa ada uang Rp13 triliun di rekening saya,” kata Alimin yang mengaku baru bisa mencairkan uangnya sekira dua bulan lalu sebesar Rp5,7 juta.

http://unic77.blogspot.com/2010/07/rekening-petani-rp13-triliunteller.html



2 komentar:

wah...siapa yg harus bertanggung jawab yah...???
bisa gendut banget tuh rekening kalo uang segitu banyaknya ....

Posting Komentar

jangan Lupa Commentnya...yua....