Malang menimpa janda muda asal Desa Codo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Lilik Farida (28). Korban yang setiap hari membuka warung kopi di depan rumahnya ini dibakar oleh pria tak dikenal yang sempat minum kopi di warungnya.
Akibatnya, janda cantik itu mengalami luka bakar hebat. Mulai pinggul sampai ke atas, melepuh. Sejak kejadian Minggu malam sampai Selasa (20/7/2010) siang, korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang.
Motif kasus ini belum diketahui. Namun polisi menduga, pelakunya sakit hati akibat cintanya ditolak korban. “Identitas pelakunya belum kami ketahui. Sebab, dalam kejadian itu tak ada saksi lainnya, kecuali korban sendiri. Karena itu, kami menunggu keterangan korban,” kata Iptu Sardikan, Pjs Kapolsek Wajak, Selasa.
Sejauh ini polisi memeriksa tiga saksi, yakni orangtua korban, Sauri (80), dan Siti Fatimah (70), serta tetangganya, Kemin (35). Namun mereka tak tahu sama sekali tentang motifnya, termasuk tak sempat mengenali pelakunya.
Ketiga orang itu hanya menolong korban ketika tubuh Lilik terbakar. Api yang membakar baju dan tubuh korban itu padam setelah diguyur air. “Ketiga saksi juga tak mengenali pelakunya. Mereka tahu setelah korban sudah terbakar tubuhnya. Sedang pelaku saat itu sudah kabur,” tuturnya.
Informasinya, korban itu baru setahun lalu bercerai dengan suaminya. Untuk menopang hidupnya, janda beranak satu ini membuka warung kopi di depan rumahnya, sekitar empat bulan lalu.
Meski warung kopi itu hanya dibangun cukup sederhana, yakni dari gedek atau anyaman bambu, namun setiap hari cukup ramai pengunjungnya. Bahkan, saking larisnya sampai-sampai warung kopi itu setiap hari baru tutup tengah malam.
Itu karena pelanggannya makin malam kian berdatangan. “Setiap malam memang selalu ramai. Itu baru buka empat bulan lalu setelah bercerai setahun lalu dengan suaminya,” tutur Joko Sugiarto, Kepala Desa Codo.
Joko dan warga desa tahunya setelah tersiar kabar bahwa korban disiram bensin, kemudian tubuhnya dibakar pria yang datang ke warungnya. “Jangankan kami, petugas saja baru menyelidiki siapa pelakunya. Yang jelas, pelakunya seorang pria, yang sempat minum kopi di warung korban,” tuturnya.
Dijelaskan Sardikan, kejadian itu diperkirakan berlangsung Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu warung korban sebenarnya sudah tutup. Namun karena masih ada dua pria, seorang di antaranya diduga pelaku, masih minum kopi sehingga korban masih menunggunya.
Sambil menunggu kedua pria itu, korban mengemasi barang di dalam warung. Tak seperti pelanggan lainnya, mereka tak minum kopi di dalam warung melainkan di belakang warung itu atau di teras rumah korban.
Kedua wajah mereka tak bisa dikenal jelas karena lampu di teras itu remang-remang. Entah sempat bicara apa ke korban, salah satu dari dua pria itu mendadak menyiramkan bensin ke tubuh korban.
Bensin itu dibungkus plastik yang disimpan di dalam jaketnya. Begitu bensin sudah membahasi tubuh korban, pria itu menyalakan korek dan dilemparkan ke tubuh korban.
Di saat api berkobar dan korban berteriak minta tolong, kedua pria itu langsung tancap gas. Beruntung orangtua korban dan tetangganya, segera menolongnya sehingga api berhasil dipadamkan setelah disiram air.
Informasinya, kedua pelaku itu datang ke warung korban dengan berboncengan sepeda motor. Selain identitas kedua pria itu belum diketahui, identitas sepeda motornya juga demikian.
Namun dugaan petugas, kedua pemuda itu berasal dari desa lain. Kabar yang tersiar, mereka biasa datang menjelang tengah malam sewaktu sepi pembeli dan warung akan tutup. Disebut-sebut, satu dari kedua pria itu sudah lama menaruh hati ke korban namun tak ditanggapi. Meski demikian, dia tetap ngotot ke supaya korban menerima cintanya.
0 komentar:
Posting Komentar
jangan Lupa Commentnya...yua....