Selasa, 26 Oktober 2010

Status Gunung Merapi Menjadi Awas " Siap Meletus"





Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memutuskan untuk menaikkan status Merapi dari Siaga ke Awas pada Senin jam 06.00 WIB, 25 Oktober 2010.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta telah
mengirimkan surat pemberitahuan secara resmi tentang peningkatan status gunung api aktif tersebut ke sejumlah pemerintah daerah di sekitar Gunung Merapi.

Atas peningkatan status tersebut, maka masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III harus mengungsi ke daerah yang aman.

Kepala BPPTK Yogyakarta, Subandriyo, mengatakan, masyarakat yang berada di kawasan tersebut harus mengungsi saat status gunung sudah mencapai level IV atau Awas.

Jumlah penduduk yang tinggal di kawasan tersebut diperkirakan mencapai sekitar 40.000 jiwa yang tersebar di Kabupatan Sleman, Kabupatan Klaten, Kabupatan Magelang dan Kabupatan Boyolali.

Peningkatan status Gunung Merapi tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan, di antaranya peningkatan deformasi gunung yang telah mencapai 42 centimeter (cm) per hari dengan gempa multiphase yang mencapai sekitar 500 kali.

Data pada Minggu (24/10/2010) hingga pukul 12.00 WIB aktivitas seismik Gunung Merapi menunjukkan adanya 90 kali guguran, gempa multiphase (MP) 290 kali, gempa vulkanik dalam 3 kali, dan gempa vulkanik dangkal 36 kali.

Di
Kabupaten Sleman, evakuasi terhadap masyarakat yang tinggal di KRB III mulai dilakukan sejak pukul 07.00 WIB.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, meminta warganya untuk bersedia mengungsi ke tempat yang aman, dan terus meningkatkan kewaspadaan. (Sumber: Antaranews).


LETUSAN MERAPI 2010 BAKAL LEBIH BESAR DARI TAHUN 2006


Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Alam, Surono mengatakan, letusan Gunung Merapi tahun 2010 ini diprediksi lebih besar dari letusan tahun 2006.

Pasalnya, ujar Surono, hingga status Gunung Merapi menjadi Awas pada Senin (25/10/2010), kubah baru dan titik api diam tidak muncul di gunung tersebut.

“Pada erupsi tahun 2006 muncul kubah baru,” kata dia seperti dilansir Vivanews.

Surono melanjutkan, Merapi saat ini alami deformasi atau penggelembungan di sisi selatan. Kubah tersebut berusia lebih dari 100 tahun sehingga semakin rentan.
-

Berdasarkan
data yang diperoleh dari alat menggunakan Electric Distance Measurement (EDM) dengan reflektor yang dipasang di sekitar puncak Merapi, deformasi pada 24 Oktober mencapai 52 centimeter. Padahal pada 21 Oktober rata-rata hanya 10,5 centimeter (cm).

Hal yang sama juga terjadi pada guguran material kubah lama yang mengalami peningkatan. Pada 23-24 Oktober mencapai 183 dan 194 guguran material kubah lama. Sedangkan pada 21 Oktober kurang dari 100 kali.

“Ini menunjukkan lava sudah berada dekat di puncak gunung !” tandasnya. (Sumber: Tv One).


VIDEO LETUSAN GUNUNG MERAPI DAN LUNCURAN AWAN PANAS (WEDHUS GEMBEL) !




STATUS “TANDA BAHAYA” GUNUNG BERAPI DI INDONESIA


Status Normal (Level I)


Maknanya: Tak ada gejala aktivitas tekanan magma. Tingkat aktivitas dasar.

Tindakan: Pengamatan rutin. Survei dan penyelidikan.


Status Waspada (Level II)


Maknanya: Ada aktivitas apapun bentuknya. Terdapat kenaikan aktivitas diatas tingkat normal. Peingkatan akitivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya. Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal.

Tindakan: Penyuluhan / sosialisasi. Penilaian bahaya. Pengecekan sarana. Pelaksanaan piket terbatas.


Status Siaga (Level III)


Maknanya: Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana. Peningkatan intensif kegiatan seismik. Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu.

Tindakan: Sosialisasi di wilayah terancam. Penyiapan sarana darurat. Koordinasi harian. Piket penuh.


Status Awas ! (Level IV)


Maknanya: Menandakan gunung berapi segera akan atau sedang meletus atau dalam keadaan kritis yang menimbulkan bencana. Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap. Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam.

Tindakan: Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan. Koordinasi dilakukan secara harian. Piket penuh. (Sumber: Wikipedia)

-

-

Letusan gunung Etna di Sisilia, Italia.

-

-

Letusan gunung Mayon di Filipina.



sumber :http://iwandahnial.wordpress.com/2010/10/25/status-gunung-merapi-menjadi-%E2%80%9Cawas%E2%80%9D-siap-meletus/

0 komentar:

Posting Komentar

jangan Lupa Commentnya...yua....