Bochum, Tubuh biasanya akan memberikan respons penolakan, seperti infeksi atau luka bila ada benda asing yang masuk ke tubuh. Tapi seorang pria di Jerman tidak sadar ada peluru yang bersarang di kepalanya sejak lima tahun yang lalu.
Dokter menemukan peluru 0,22 kaliber di bagian belakang kepala pria yang berprofesi sebagai polisi (35 tahun) asal barat kota Bochum, yang tidak mau menyebutkan identitasnya. Sebelum operasi, dokter mengira bahwa peluru tersebut adalah kista.
"Saya ingat, saya pernah menerima pukulan di bagian kepala pada tengah malam pesta tahun baru tahun 2004 atau 2005. Tapi saya sudah lupa kejadian rincinya, karena waktu itu saya sangat mabuk," jelas polisi tersebut, seperti dilansir Telegraph, Jumat (3/9/2010).
Menurut pengakuannya, ia merasa sakit kepala pada saat itu, tapi ia benar-benar tak mau pergi ke dokter.
Sakit kepala dan luka di sekitar kepalanya pun tak lama kemudian sembuh, sampai akhirnya ia tidak menyadari ada peluru proyektil 5,6 mm bersarang di bagian belakang kepalanya.
Polisi tersebut akhirnya memutuskan melakukan pemeriksaan karena ia akhir-akhir ini mengalami sakit berulang dan ada benjolan di kepalanya, yang semula didiagnosis dengan kista. Peluru tersebut kemudian berhasil dikeluarkan pada Jumat (20/8/2010).
Polisi tersebut mengatakan, ia tidak menganggap insiden ini sebagai suatu hal yang mencurigakan. Menurutnya, bisa saja peluru nyasar di kepalanya ini berasal dari tembakan yang dilepaskan pada saat perayaan tahun baru.
"Ini bisa saja hanya peluru yang nyasar dan pas mengenai kepala saya," jelasnya.
Dilansir dari Wrongdiagnosis, seharusnya bila ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan memberi respons seperti peradangan kronis dan pembentukan granuloma (lesi atau area kecil di sekitar jaringan yang terluka) di sekitar benda asing.
Tapi dokter menduga, kondisi polisi yang sangat mabuk, membuatnya tidak merasakan sakit yang signifikan pada saat peluru menembus kulit di bagian belakang kepalanya.
Dokter menemukan peluru 0,22 kaliber di bagian belakang kepala pria yang berprofesi sebagai polisi (35 tahun) asal barat kota Bochum, yang tidak mau menyebutkan identitasnya. Sebelum operasi, dokter mengira bahwa peluru tersebut adalah kista.
"Saya ingat, saya pernah menerima pukulan di bagian kepala pada tengah malam pesta tahun baru tahun 2004 atau 2005. Tapi saya sudah lupa kejadian rincinya, karena waktu itu saya sangat mabuk," jelas polisi tersebut, seperti dilansir Telegraph, Jumat (3/9/2010).
Menurut pengakuannya, ia merasa sakit kepala pada saat itu, tapi ia benar-benar tak mau pergi ke dokter.
Sakit kepala dan luka di sekitar kepalanya pun tak lama kemudian sembuh, sampai akhirnya ia tidak menyadari ada peluru proyektil 5,6 mm bersarang di bagian belakang kepalanya.
Polisi tersebut akhirnya memutuskan melakukan pemeriksaan karena ia akhir-akhir ini mengalami sakit berulang dan ada benjolan di kepalanya, yang semula didiagnosis dengan kista. Peluru tersebut kemudian berhasil dikeluarkan pada Jumat (20/8/2010).
Polisi tersebut mengatakan, ia tidak menganggap insiden ini sebagai suatu hal yang mencurigakan. Menurutnya, bisa saja peluru nyasar di kepalanya ini berasal dari tembakan yang dilepaskan pada saat perayaan tahun baru.
"Ini bisa saja hanya peluru yang nyasar dan pas mengenai kepala saya," jelasnya.
Dilansir dari Wrongdiagnosis, seharusnya bila ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan memberi respons seperti peradangan kronis dan pembentukan granuloma (lesi atau area kecil di sekitar jaringan yang terluka) di sekitar benda asing.
Tapi dokter menduga, kondisi polisi yang sangat mabuk, membuatnya tidak merasakan sakit yang signifikan pada saat peluru menembus kulit di bagian belakang kepalanya.
sumber :http://health.detik.com/read/2010/09/03/163345/1434590/763/dikira-kista-ternyata-peluru-yang-bersarang-di-kepala?l991101755
0 komentar:
Posting Komentar
jangan Lupa Commentnya...yua....